Lingkungan sangat berpengaruh
pada kepribadian seseorang. Jika kita berada dalam lingkungan yang baik, maka
kita akan ikut baik. Sebaliknya jika berada dalam lingkungan yang jelek, kita
pun akan terpengaruh jeleknya. Pertemanan dan pergaulan semacam ini mesti
dijauhi apalagi jika kita tak bisa memberikan pengaruh.
Coba perhatikan saja, orang
yang tingkah lakunya kewanitaan, bergaya banci, ia bisa terus seperti itu
karena faktor pergaulan.
Ada juga yang suka merokok dan
minum miras, juga terpengaruh jelek karena pertemanan.
Ada pula yang tidak mau kalah
ingin punya pacar, itu juga karena dipengaruhi oleh teman-teman yang saling
bersaing untuk memiliki cewek sebagai pasangan jalan.
Andai jika ia memiliki
lingkungan yang bagus, tentu tidak akan rusak seperti itu.
Kami teringat akan nasehat
Malik bin Dinar di mana ia berkata,
كُلُّ جَلِيْسٍ لاَ
تَسْتَفِيْدُ مِنْهُ خَيْرًا فَاجْتَنِبْهُ
“Setiap pertemanan yang tidak mendatangkan
kebaikan apa-apa bagimu, maka jauhilah.” (Hilyatul Auliya’, 1: 51,
dinukil dari At Tadzhib Al Mawdhu’iy li Hilyatil Auliya’, hal. 471).
Rasul
pun mengarahkan kita agar memiliki lingkungan yang baik dalam bergaul. Dari Abu
Musa, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ
الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ
الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ
تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ
تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman)
dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan
pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk
olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman
dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR.
Bukhari no. 2101 dan Muslim no. 2628)
Dari
Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallambersabda,
لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ
مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ
“Janganlah engkau bergaul
kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang
bertakwa.” (HR. Abu Daud no. 4832 dan Tirmidzi no. 2395. Hadits ini
hasan kata Syaikh Al Albani).
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ
خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki
kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi
teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378,
Ahmad 2: 344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).
Oleh karena itu, adik-adik
remaja sekalian, perhatikanlah siapa teman karib kalian. Pilihlah teman-teman
yang baik dan jauhi teman-teman yang jelek.
Hanya
Allah yang memberi taufik.
.jpg)

0 Response to "JAUHI TEMAN YANG JELEK"
Posting Komentar